Banyaknya kantor dengan remote setting saat ini terjadi karena beberapa alasan. Pertama, karena perkembangan teknologi, terutama internet dan platform kolaborasi yang telah memungkinkan tim bekerja sama tanpa harus berada di lokasi yang sama. Hal ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada perusahaan dan karyawan untuk bekerja dari mana saja.
Kedua, pandemi COVID-19 telah memaksa banyak perusahaan untuk mengadopsi model kerja jarak jauh sebagai tanggapan terhadap social distancing dan lockdown. Meskipun situasi ini semakin membaik, banyak perusahaan yang telah menyadari manfaat efisiensi, produktivitas, dan fleksibilitas yang dapat diperoleh melalui pekerjaan jarak jauh.
Ketiga, gaya hidup modern dan kebutuhan karyawan yang juga ikut berperan. Dengan bekerja dari rumah atau lokasi pilihan mereka, karyawan dapat lebih mudah menyesuaikan pekerjaan dengan kehidupan pribadi mereka.
Secara keseluruhan, peralihan ini mencerminkan transformasi dalam cara perusahaan memandang dan mengelola tenaga kerja mereka, memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan efisiensi, serta memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada karyawan.
Tantangan HR
Meskipun model kerja jarak jauh terkesan lebih efisien bagi perusahaan dan karyawan, namun justru hal ini merupakan tantangan bagi HR. Membangun keterlibatan karyawan (employee engagement) secara virtual merupakan tantangan HR karena adanya beberapa hambatan unik yang muncul. Berikut adalah beberapa alasan mengapa hal ini menjadi tantangan:
1. Keterbatasan Komunikasi Non-Verbal
Komunikasi virtual seringkali terbatas pada media tertulis atau audio, menghilangkan elemen penting dari komunikasi non-verbal, seperti bahasa tubuh dan ekspresi wajah. Hal ini membuat sulit untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah karyawan atau memahami tingkat keterlibatan mereka.
2. Isolasi dan Kurangnya Interaksi Sosial:
Karyawan yang bekerja dari jarak jauh mungkin merasa lebih terisolasi dan kurangnya interaksi sosial yang dapat mempengaruhi tingkat keterlibatan mereka. Rasa kepemilikan terhadap perusahaan dan tim sering kali terbentuk melalui interaksi interpersonal, yang mungkin kurang intens di lingkungan virtual.
3. Kendala Teknologi dan Infrastruktur
Tantangan teknis seperti masalah koneksi internet, masalah device, atau kekurangan infrastruktur dapat memengaruhi efisiensi kerja dan secara tidak langsung mempengaruhi tingkat keterlibatan karyawan.
4. Kesulitan Mengukur Keterlibatan secara Objektif
Dalam lingkungan virtual, mengukur tingkat keterlibatan karyawan dapat menjadi lebih sulit daripada di kantor. Alat dan metrik tradisional mungkin tidak selalu mencerminkan keterlibatan yang sebenarnya.
Untuk mengatasi tantangan ini, HR perlu mengembangkan strategi yang khusus dirancang untuk merangsang keterlibatan karyawan dalam lingkungan virtual, seperti program pelatihan, acara tim virtual, dan komunikasi yang terbuka dan teratur. Pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan preferensi karyawan yang bekerja dari jarak jauh juga menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan kerja virtual yang mendukung dan memotivasi. Berikut adalah beberapa ide virtual employee engagement yang bisa dicoba oleh HR demi terciptanya ritme kerja jarak jauh yang lebih baik.
- Game Virtual: Words with Friends
Words With Friends adalah permainan klasik yang membantu karyawan berkomunikasi. Dalam permainan ini, karyawan harus bekerja sama untuk membuat kata-kata dengan sekelompok huruf yang diberikan.
Cara bermain:
1. Bagi karyawan ke dalam tim beranggotakan empat hingga enam pemain.
2. Kirimkan setiap kelompok tiles yang diisi dengan huruf acak.
3. Atur timer selama sepuluh hingga 15 menit.
4. Rekan tim harus membuat sebanyak mungkin kata dari huruf yang diberikan dalam waktu yang ditentukan.
5. Ketika waktu habis, tim dengan jumlah kata tertinggi adalah pemenangnya..
Permainan ini membantu meningkatkan kosakata tim sekaligus mendorong kerjasama tim. Klik tautan berikut untuk bermain Words with Friends secara gratis.
- Virtual Lunch!
Virtual Lunch atau makan siang virtual adalah kegiatan yang mendorong karyawan untuk makan bersama sekaligus bersosialisasi. Kegiatan ini membantu meningkatkan keterlibatan karyawan, meningkatkan semangat karyawan, dan memungkinkan karyawan untuk bersantai dan bersenang-senang bersama-sama.
Untuk mengorganisir acara ini, perhatikan langkah berikut:
1. Karyawan akan bertemu di platform video conference seperti Zoom atau Google Meet.
2. Buat playlist musik yang menyenangkan dan siapkan virtual background. Biar lebih seru, tentukan dresscode sesuai dengan tema acara.
3. Tentukan anggaran per orang untuk order delivery food.
4. Siapkan list topik pembicaraan
- #you-are-wonderful channel!
Coba deh, inisiasikan untuk membuat satu channel khusus di Slack, thread email, atau platform komunikasi lainnya untuk wadah apresiasi sesama karyawan.
Misal, kamu bisa memberikan judul #you-are-wonderful atau #you-are-awesome untuk channel tersebut. Apresiasi sesama karyawan merupakan hal sederhana yang saking sederhananya, terkadang kita lupa untuk melakukan. Inisiatif ini dapat membuat karyawan selalu ingat bahwa di setiap pencapaian yang mereka raih, ada teman-teman yang terus mendukung dan mengapresiasi. Hal sederhana ini juga dapat menciptakan kedekatan antar karyawan dengan karyawan, dan karyawan dengan manager. Yuk coba sekarang!
- Virtual Sharing Session: TedTalks Style!
Kamu pasti tahu TedTalks, kan? Mengorganisir sharing session dengan konsep seperti TedTalks bisa kamu jadikan referensi untuk employee-engagement lho!
Begini caranya:
- Minta setiap anggota tim untuk mempersiapkan i cerita pengalaman hidup mereka yang penuh insight dan bisa dijadikan pelajaran.
- Dukung setiap anggota tim dalam menyusun slideshow dan script presentasi yang sederhana.
- Jadwalkan satu sharing session berdurasi sepuluh menit untuk tiap karyawan.
Konsep ini sangat bagus untuk membantu meningkatkan keterlibatan tim karena biasanya orang-orang tertarik dengan cerita dan keahlian pribadi rekan kerja mereka. Selain itu, hal ini juga dapat melatih kemampuan public speaking karyawan lho!
5. Virtual Coffee Breaks
Ajak tim untuk berbagi waktu kopi secara virtual. Setiap minggu, atur waktu khusus di mana semua anggota tim dapat bersantai dan bercengkerama seolah-olah mereka sedang bersama di coffee shop.
6. Monday Meme Sharing!
Setiap Senin, ajak tim untuk berbagi meme lucu terkait pekerjaan. Hal ini dapat menjadi cara terbaik untuk memulai minggu dengan humor~.
7. Dress-up Day
Tentukan satu hari dalam seminggu sebagai “dress-up day.” Ajak tim untuk berdandan atau mengenakan pakaian tematik sesuai tema yang akan ditentukan.
8. Show and Tell!
Show and Tell adalah kegiatan yang menarik. Dalam kegiatan ini, rekan kerja akan berpartisipasi dalam kontes foto mingguan atau berbagi foto tentang diri mereka atau benda-benda yang paling mewakili diri mereka.
Untuk mengorganisir kegiatan ini:
1. Dorong karyawan untuk berbagi foto tentang momen-momen penting atau benda-benda dalam hidup mereka.
2. Setelah itu, mereka dapat berbagi cerita singkat atau pengalaman terkait dengan foto atau benda yang dibagikan.
3. Agar kegiatan ini lebih kompetitif, siapkan hadiah kepada untuk karyawan dengan presentasi terbaik.
4. Buat kegiatan lebih menyenangkan dengan memberikan tema mingguan.
Kegiatan ini merupakan cara yang menarik bagi rekan kerja untuk mempelajari tentang pengalaman atau benda-benda yang mereka miliki. Selain itu, mereka juga dapat menggunakan kegiatan ini sebagai kesempatan untuk membangun kedekatan antar karyawan.
Menginvestasikan waktu dalam kegiatan virtual employee engagement merupakan bagian penting untuk memastikan kepuasan kerja saat bekerja dari rumah.
Hal ini dapat meningkatkan produktivitas karyawan, membangun ikatan antar karyawan, dan memperkuat budaya perusahaan. Kegiatan ini juga meningkatkan kinerja tim dan membuat pekerjaan lebih bermakna dan menyenangkan bagi karyawan.