Kalau kamu sudah memilih bidang rekrutmen sebagai karirmu, mungkin kamu juga pernah terpikir untuk mencoba jadi rekruter IT. Nah, tunggu dulu! Sebelum memutuskan, simak point-point di bawah ini untuk nge-check apakah kamu sudah cocok jadi rekruter IT?
1. Kamu Suka Belajar Hal Baru
Lingkungan kerja di industri IT sangat cepat berubah. Di sini, “Years of Experience” gak begitu penting karena setiap beberapa tahun, bidang ini berubah dengan cepat, muncul tren baru, bahasa pemrograman baru, framework baru, dan tools baru. Kecepatan perubahan tersebut harus dibarengi dengan kesukaanmu dalam mempelajari hal baru. Kamu harus menyisihkan waktu yang cukup untuk belajar tentang trend IT agar bisa memahami kebutuhan yang terus berubah dari klien/pemberi kerja setiap tahunnya.
Jadi, dalam satu bulan, mungkin kamu harus nyari React front-end developer, dan bulan berikutnya, kamu harus cari JS Developer, yang merupakan framework lain yang dibangun di atas React. Oleh karena itu, terus belajar tentang industri teknologi sudah menjadi sebuah keharusan.
2. Kamu Paham bahwa Struktur Kerja di SaaS/Teknologi Rumit
Di dunia IT, pekerjaan dan role-nya sangat kompleks dan spesifik. Untuk role-nya sendiri ada designer, programmer, developer, analyst, tester, dan lain-lain. Belum lagi dengan banyaknya bahasa pemrograman, kamu akan mendapatkan lebih banyak subkategori dari pekerjaan yang lebih besar, contohnya developer untuk setiap bahasa “React, PHP, C++” atau developer untuk platform-platform tertentu seperti Salesforce, WordPress, Shopify, dll. Kamu gak bisa mulai mencari developer atau desainer tanpa memahami jenis mereka dan tools spesifik yang mereka gunakan.
Kamu juga perlu memikirkan tentang framework dan metodologi seperti agile atau Scrum, dan tentu saja, dengan metodologi yang berbeda, akan muncul peran-peran baru. Misalnya, di tim scrum, kamu mungkin akan mencari scrum master atau product-owner.
Jadi, pada dasarnya, kamu perlu tahu bagaimana semuanya saling terkait, seperti siklus software development; apa yang biasanya dilakukan, bagaimana, kapan dilakukan, dan siapa yang melakukannya.
3. Kamu Suka Bersosialisasi
Menjadi rekruter adalah tentang memahami kandidat. Orang-orang yang bekerja di bidang teknologi, meskipun mereka orang biasa, tentu masih memiliki aspek-aspek tertentu yang membedakan mereka. Kamu harus memahami cara mendekati mereka hingga menemukan role yang sempurna bagi mereka.
Juga, dengan memahami pola pikir mereka membantu kamu sebagai rekruter untuk menemukan mereka di tempat-tempat yang tepat, seperti grup IT di Telegram atau Discord, platform pembelajaran IT, LinkedIn, dan sebagainya. Pada akhirnya, mengetahui di mana harus menemukan kandidat IT dan membangun networking dengan orang-orang IT adalah inti dari pekerjaanmu sebagai rekruter IT.
4. Kamu Suka Mengerjakan Hal yang Sama Setiap Hari
Rekruter IT tetaplah rekruter, jadi hari kerjamu akan mencakup tugas-tugas yang sama setiap hari, seperti mencari calon kandidat, menghubungi mereka, menawarkan wawancara, memperkenalkan kandidat kepada klien, hingga menyelesaikan proses rekrutmen.
5. Kamu Suka Angka dan Matematika
Dalam dunia rekrutmen, angka memainkan peran penting; mulai dari mengukur jumlah pelamar, menyaring mereka menjadi jumlah yang lebih kecil untuk orang yang masuk shortlist dan ditolak, kemudian mengkurasi orang yang dihubungi dan yang belum, orang yang diwawancarai dan yang tidak, orang yang lulus wawancara dan seterusnya.
Selain itu, rekrutmen itu sendiri mirip dengan sales, kamu perlu terus melacak tingkat konversi kamu. Dengan kata lain, dari semua pelamar yang kamu hubungi atau wawancarai, berapa banyak yang benar-benar dipekerjakan oleh klien.
Jika kamu merasa point-point di atas sudah jadi bagian dalam diri kamu, tandanya kamu sudah cocok jadi rekruter IT.