Tren HR terus berkembang. Kini istilah HR diperkirakan akan berubah menuju “people and culture”. Pada tahun 2019, 94% pemimpin HR yang disurvei oleh Sage mengatakan mereka memperkirakan akan melihat perubahan dari ‘HR’ menjadi ‘People’ dalam tiga hingga lima tahun mendatang.
Bukan hanya soal ganti nama, hal ini juga merupakan bagian dari satu transformasi besar dalam dunia HR. Pada tahun 2024, diprediksikan akan ada tren di mana perusahaan memutuskan untuk move on dari panggilan “HR” menjadi “People & Culture.” Jadi ini bukan sekadar pergantian label, tapi juga mencerminkan arah perusahaan ke depan.
Pertanyaannya: Kenapa sih harus berubah? Apa bedanya? Ternyata hal ini disebabkan oleh banyaknya bisnis atau perusahaan yang merasa strategi mereka kurang tersinergi oleh cara kerja HR. Padahal, tugas-tugas HR itu nggak main-main, dari rekrutmen hingga manajemen kinerja, semuanya krusial banget buat keberhasilan perusahaan.
Begitu juga di Indonesia, banyak banget HR yang mulai sadar kalau mereka punya peran besar dalam menciptakan budaya perusahaan yang keren. Jadi, istilah “People & Culture” mewakili perubahan mindset, dari sekadar mengurus kepegawaian menjadi punya peran penting dalam mengembangkan orang-orang di perusahaan.
Jika ditanya, “Emang beneran berpengaruh gak sih ganti nama?” Jawabannya jelas: Iya banget! Perusahaan yang sudah ngerasain perubahan ini bilang, dari segi kepuasan karyawan sampe performa bisnis, semuanya mejeng naik. Jadi, gak cuma sekadar ganti nama aja, tapi beneran berpengaruh positif!
Jadi, buat kalian para HRD yang lagi baca, mungkin saatnya untuk buat perubahan seru di tim HR kalian. Coba deh diskusiin sama tim, gimana kalo kita bikin perubahan ke arah yang lebih kekinian? Bisa jadi start yang seru buat ngebangun tim “people & culture” yang bikin perusahaan makin up-to-date.
Pokoknya, yuk kita sambut tren HR 2024 ini dengan tangan terbuka, bikin perubahan yang positif, dan jadi bagian dari tim yang mengubah HR jadi sesuatu yang lebih asyik dan kekinian! Selamat mencoba!